Jumat, 20 Agustus 2010

TEMBAKAU RENDAH NIKOTIN


Merokok dapat menyebabkan serangan jantung dan kanker. Demikian himbauan ini selalu tertempel di label kemasan tiap produk rokok yang beredar di pasaran nasioanal. Meski peringatan ini gencar diserukan, namun para perokok tidak bergeming untuk meninggalkan kebiasaan menghirup asap tembakau yang terbakar dari sebatang rokok.
Merasakan nikmatnya menghisap asap tembakau inilah yang sulit dilepaskan oleh sebagian besar perokok, yang kemudian membuat para produk rokok saling berlomba untuk mempromosikan produk- produk terbaru mereka. Dan ini berarti peluang utama bagi para petani tembakau dalam negeri.
Seiring dengan makin tingginya kesadaran masyarakat akan perlunya hidup sehat, tuntutan untuk mendapatkan bahan baku yang serba organik dan aman bagi kesehatan semakin menjadi prioritas utama para produsen. Begitu pula dengan tembakau. Sejak ditentukannya tembakau non nikotin beberapa waktu lalu, para produsen rokok pun banyak berlomba untuk mendapatkan suplai tembakau jenis ini dalam jumlah besar.
Temabakau non nikotin hanya bisa dikembangkan di wilayah Madura - Jawa Timur yang selama ini memang dikenal sebagai salah satu daerah penghasil tembakau yang berkualitas terbaik dan terbesar di Jawa Timur.
Dalam racikan rokok kretek, proporsi tembakau Madura sebesar 25-30%, terutama berperan sebagai pemberi nama. Bagi produsen rokok kretek mutu tinggi merupakan syarat utama yang diminta oleh pabrik rokok, dimana mutu tinggi tersebut akan diharga tinggi.